2024-01-08
Kopling merupakan komponen penting pada sistem transmisi mobil. Ia langsung menerima keluaran tenaga dari mesin, lalu menyalurkannya ke gearbox untuk mengurangi kecepatan dan meningkatkan torsi, lalu ke roda. Ini memiliki fungsi pengikatan yang mulus untuk memastikan start mobil yang mulus, pemutusan daya sementara untuk memastikan kelancaran pengoperasian selama perpindahan gigi, dan mencegah kelebihan beban pada sistem transmisi. Kopling yang biasa kami sebut mengacu pada model transmisi manual. Sebenarnya di dalam transmisi otomatis juga terdapat kopling, namun struktur dan prinsip kerjanya cukup berbeda.
Kopling terutama terdiri dari empat bagian: bagian aktif, bagian penggerak, bagian penekan, dan mekanisme pengoperasian. Pelat kopling yang biasa kita sebut adalah bagian yang digerakkan. Prinsip kerjanya juga sangat sederhana yaitu mengandalkan prinsip gesekan untuk menyalurkan tenaga mesin. Apabila terdapat celah antara pelat penggerak dan roda gila, maka roda gila tidak dapat menggerakkan pelat penggerak untuk berputar, dan kopling berada dalam keadaan terpisah; ketika gaya tekan menekan pelat yang digerakkan ke roda gila, maka gesekan antara permukaan roda gila dan permukaan pelat yang digerakkan akan menggerakkan pelat yang digerakkan. Pelat yang bergerak berputar dan kopling diaktifkan. Kopling diafragma banyak digunakan pada mobil masa kini.
Proses kerja kopling dapat dibedakan menjadi proses pemisahan dan proses pengikatan. Selama proses pemisahan, ketika pedal kopling ditekan, celah bebas kopling dihilangkan terlebih dahulu selama langkah bebas, kemudian celah pemisah dihasilkan selama langkah kerja, dan kopling dipisahkan. Selama proses pengikatan, lepaskan pedal kopling secara bertahap, dan pelat tekanan bergerak maju di bawah aksi pegas kompresi. Pertama, celah pemisah dihilangkan, dan gaya kompresi yang cukup diberikan pada permukaan kerja pelat penekan, pelat penggerak, dan roda gila; Bantalan pelepas bergerak mundur di bawah aksi pegas balik, menciptakan celah bebas dan kopling diaktifkan.
Kegagalan kopling yang umum terjadi antara lain kopling selip, pemisahan kopling tidak lengkap, suara kopling tidak normal, guncangan saat start, dll. Kegagalan ini memerlukan pembongkaran kopling untuk perawatan. Masa pakainya sangat berkaitan dengan teknik pengoperasian dan kebiasaan penggunaan pengemudi, dan kesenjangannya juga sangat besar. Ada yang bisa bertahan ratusan ribu kilometer tanpa penggantian, dan ada pula yang perlu diganti setelah tiga puluh atau dua puluh ribu kilometer. Bisa juga dikatakan bahwa penggunaan kopling Lifespan menjadi kriteria evaluasi tingkat berkendara pengemudi.